Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2008

Agama Tidak Ada Dalam karya Sastra

AGAMA TIDAK ADA DALAM KARYA SASTRA Sastra, untuk sebagian orang tetap merupakan suatu misteri. Untuk membuat rumusan sastra, sungguh tidak mudah. Sastra yang dipersoalkan tetap manusia. Manusia dalam persoalan dalam dirinya, dengan orang lain, dengan alam lingkungannya, dan dengan Maha Penciptanya. Karya sastra adalah milik seluruh manusia, milik dunia meskipun pengarangnya berasal dari suatu agama, negara, dan ras tertentu. Mahabarata dan Ramayana milik agama Hindu dan berkisah tentang bangsa India. Akan tetapi, karya-karya ini lebih banyak berkisah tentang manusia. Kedua epos tersebut menghadirkan perasaan manusia secara universal, kapan saja dan di mana saja. Karya sastra Persia yang bersifat Islami dibaca dan dikagumi oleh bangsa-bangsa Barat yang Kristen karena karya tersebut berbicara tentang manusia yang telanjang bebas di halangan isme apa pun. Karya sastra yang besar harus mengandung kebenaran dan kejujuran. Seperti ilmu pengetahuan, kesusastraan juga suatu usaha untuk

Gambaran Politik, Ideologi, dan Kekerasan Drama Mangir Karya Pramoedya Ananta Toer

Gambaran Politik, Ideologi, dan Kekerasan Drama Mangir Karya Pramoedya Ananata Toer Puji Retno Hardiningtyas Abstrak Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan gambaran politik, ideologi, dan kekerasan drama Mangir karya Pramoedya Ananta Toer. Drama politik, umumnya memainkan peranan utama dalam karya sastra, karya sastra tanpa politik seakan terasa “mentah.” Dalam bentuk yang ideal, drama politik berisi ketegangan internal, yaitu ketegangan perilaku dan perasaan seorang tokoh, di samping itu harus mengisyaratkan ideologi modern. Ideologi umumnya bersifat abstrak dalam pikiran tokoh. Konflik dan kekerasan dalam drama Mangir mampu memikat pembaca, karena drama itulah politik dan ideologi ditampilkan sekaligus dipertahankan, serta gagasan tentang keterlibatan sastra dan pengarangnya juga merupakan alegori yang ironis, yang dimaksudkan sebagai sindiran terhadap konflik antarpenguasa. The research aims to describe the illustration of politic, ideology, and strife o