Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Catatan Awal April: Ada Wangimu

untuk C. Ruddyanto Bukan salahmu Berulangkali berbisik: “Aku, kala, malam, meronta melihat dunia”. Katamu: “Di mana kutemukan ketentraman negeriku?” Bukan salahmu Barangkali telah datang pertanda Sebagian dinding-dinding tua Tercecer tinta mutiara beludru itu. Selayaknya, Aku mohon hentikan kutuk-Mu. Tiba-tiba Sang Khalik datang: Manusia ada menuntun sang pribadi. Sang Kahar mendekretkan: Manusia dipindahkan dari alam semesta ke alam insan. Lalu sesaat teringat Ada wangimu di pertempuran rahim dunia Jadi, haruskah aku lupa? Ada wangimu tertinggal Hidup adalah pemburu belantara Pergi, masuklah di pelataran-Ku. Ada wangimu tertinggal di awal April Engkau masih juga diam Begitu bertanya, mengapa? Akan kusingkapkan rahasia padamu Dialah seorang, lahir dari semesta Sang pribadi tak berwujud kini Gambar wajahmu adalah doa untuk keselamatan Aku cemburu terpilin batu kahrab di zamannya. Ketika kau keras hati Mengenal bangsa dan negeri sendiri yang abstrak Bangsa Negeri Itu